MENGENAL LEBIH DEKAT
SEKOLAH AKHLAK
SDIT INSAN KAMIL
Sekolah akhlak SDIT Insan Kamil sangat memperhatikan penanaman akhlak mulia, pendidikan karakter, pengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa dan mengedepankan pengalaman belajar yang menyenangkan, kontekstual, dan aplikatif.
Pendekatan dilakukan melalui pembelajaran holistik akan mengembangkan semua dimensi manusia, tidak hanya kemampuan akademik, tetapi juga fisik, emosional, spiritual, kreativitas, dan aspek kecerdasan majemuk lainnya dengan berbasis pada Al-Qur’an.
Kami sangat memperhatikan adab sebelum murid mempelajari sebuah ilmu agar terbentuk akhlak mulia. Oleh karenanya adab Ilmu Akhlak menjadi motto dari Sekolah Akhlak Insan Kamil.
Lulusan Sekolah Akhlak SDIT Insan Kamil memiliki kemampuan kecakapan hidup yang meliputi kecakapan dalam bekerja sama, komunikasi, kemandirian, penyelesaian masalah dengan Higher Order Thinking Skill yang distimulasi dari berbagai program kegiatan sekolah dan kegiatan organisasi siswa yang dirancang secara berkesinambungan mulai dari level 1-6.
Sekolah Akhlak SDIT Insan Kamil menerapkan sistem Full Day School dari mulai pukul 07.00 hingga 14.30 yang bertujuan untuk penerapan Kurikulum Pendidikan Nasional K-13 yang dipadukan dengan Pendidikan nilai-nilai islam dengan dirancang khusus melalui pendekatan teori kecerdasan spiritual, emosional, intelektual, dan psikomotorik.
VISI
Mewujudkan generasi unggul berakhlak mulia melalui pembelajaran holistik berbasis Al-Qur’an
MOTTO
Adab – Ilmu – Akhlak
MISI
- Menyelenggarakan Program Sekolah berAKHLAK MULIA dan Bermartabat.
- Menyelenggarakan pendidikan berbasis AKHLAK, Islam Terpadu dan Kurikulum Nasional.
- Menerapkan program yang mendukung terbentuknya budaya ilmiah serta mutu pendidikan AKHLAK.
- Menerapkan proses pembelajaran secara Implementatif, aktif, inovatif, kreatif, efektif dan kolaboratif. Misi
- Mewujudkan tenaga pendidik ber AKHLAK yang kompeten dan mahir teknologi digital
- Menerapkan manajemen sekolah AKHLAK yang tertib, transparan dan akuntabel
- Menjalin kerjasama dan berpartisipasi aktif dalam lingkup regional, nasional, maupun internasional
Metodologi Pembelajaran
Pembelajaran pada hakikatnya adalah seluruh pengalaman belajar yang diperoleh siswa yang tidak hanya bertujuan untuk menambah wawasan dan pegetahuan para siswa, tapi juga bertujuan untuk memberikan ilmu dan pengamalan belajar yang berkaitan dengan dunia siswa dan bisa diterapkan dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Oleh karena itu, proses pembelajaran bagi siswa dirancang sedemikian rupa untuk menyiapkan siswa baik dalam wawasan (knowledge) dan kecakapan hidup (lifeskill, baik softskill maupun hardskill) sehingga mampu menyelesaikan masalah yang ditemuinya dan mampu menjawab tantangan zaman.
Seluruh proses pembelajaran tersebut dikemas dalam kombinasi antara Model pembelajaran Continuous, Experiential, dan Blended Learning. Melalui Continuous learning, siswa diberi kesempatan untuk mempelajari kemampuan-kemampuan baru dan juga pengetahuan secara terus-menerus (life-long learning). Berbeda dengan traditional learning yang hanya fokus pada knowledge delivery, model pembelajaran ini tidak hanya focus pada cognitive siswa, namun lebih bertujuan untuk membuat peserta didik mahir dalam bidang/kemampuan tertentu sesuai dengan minat dan bakat anak, kreatif, inovatif, dan adaptif sehingga mampu bersaing di tengah tuntutan era 4.0. Melalui Experienial learning, siswa diajak untuk melakukan pembiasaan (habituasi) dari apa yang sudah dipelajari. Pembelajaran ini diaplikasikan dengan penanaman nilai-nilai/belief, pendalaman, lalu disertai dengan penguatan nilai-nilai/belief di dalam pembelajaran. Adapun Blended Learning, merupakan penggabungan antara pembelajaran tradisional dengan mengaplikasikan teknologi dan pembelajaran dalam jaringan (daring). Dengan model blended learning ini, para guru dan siswa dibuat terbiasa dengan berbagai media belajar digital dan mahir menggunakan berbagai aplikasi pembelajaran sehingga pembelajaran akan lebih bermakna dan menyenangkan.
Lembaga, Keluarga & Masyarakat
Melibatkan tiga unsur pelaksana, yakni keluarga, lembaga dan masyarakat. Ketiga unsur pelaksana tersebut berjalan secara sinergis. Segala aktifitas dalam lembaga ini sejak dari awal masuk sampai pulang, dikondikasikan dengan pembiasaan perilaku Islami. Demikian juga pemberian contoh atau tauladan akhlaqul karimah dari keluarga, lembaga, dan masyarakat sangatlah ditekankan. Sinergi positif dari tiga unsur inilah yang akan menjadikan pribadi anak didik yang utuh sesuai dengan ajaran Islam.
SDM Tenaga Kependidikan
Tenaga kependidikan Sekolah Akhlak SDIT Insan Kamil adalah tenaga pendidik profesional lulusan perguruan tinggi kependidikan jenjang S1 dan S2 yang diberikan pelatihan peningkatan kompetensi secara terprogram.